Cara Menghitung Keuntungan dalam Bisnis Franchise Kuliner

Lembar perhitungan keuntungan dalam bisnis franchise kuliner dengan ilustrasi grafik pendapatan dan biaya.
Photo by : Pixabay

Cara Menghitung Keuntungan dalam Bisnis Franchise Kuliner

Menghitung keuntungan dalam bisnis franchise kuliner adalah langkah penting untuk memahami potensi laba dan mengelola ekspektasi bisnis. Dengan menghitung potensi keuntungan, Anda bisa membuat rencana keuangan yang realistis dan mengatur strategi agar bisnis tetap menguntungkan. Berikut adalah panduan langkah-langkah menghitung keuntungan dalam bisnis franchise kuliner serta faktor-faktor yang perlu diperhatikan.

1. Tentukan Pendapatan Kotor (Revenue)

  • Pendapatan kotor adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan sebelum dikurangi biaya-biaya lainnya. Untuk menghitungnya, kalikan harga rata-rata per produk dengan jumlah produk yang terjual dalam satu bulan.
  • Contoh: Jika rata-rata harga satu produk adalah Rp 20.000 dan Anda menjual 1.500 produk per bulan, maka pendapatan kotor bulanan adalah Rp 30.000.000.

2. Hitung Biaya Tetap (Fixed Costs)

  • Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume penjualan meningkat atau menurun. Contoh biaya tetap meliputi sewa tempat, gaji karyawan, dan biaya utilitas seperti listrik dan air.
  • Misalnya, biaya sewa lokasi adalah Rp 5.000.000 per bulan, gaji karyawan Rp 8.000.000, dan utilitas Rp 2.000.000, maka total biaya tetap adalah Rp 15.000.000 per bulan.

3. Hitung Biaya Variabel (Variable Costs)

  • Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan jumlah produk yang diproduksi dan dijual, seperti biaya bahan baku dan bahan pendukung.
  • Jika biaya bahan baku untuk satu produk adalah Rp 8.000 dan Anda memproduksi 1.500 produk, maka total biaya variabel adalah Rp 12.000.000 per bulan.

4. Hitung Keuntungan Kotor (Gross Profit)

  • Keuntungan kotor diperoleh dengan mengurangi total biaya variabel dari pendapatan kotor.
  • Rumus: Pendapatan Kotor – Biaya Variabel.
    Contoh: Rp 30.000.000 – Rp 12.000.000 = Rp 18.000.000.

5. Kurangi Biaya Tetap untuk Menentukan Keuntungan Bersih (Net Profit)

  • Keuntungan bersih dihitung dengan mengurangi biaya tetap dari keuntungan kotor.
  • Rumus: Keuntungan Kotor – Biaya Tetap.
    Contoh: Rp 18.000.000 – Rp 15.000.000 = Rp 3.000.000.

Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan dalam Bisnis Franchise Kuliner

  • Biaya Royalti: Banyak franchise mengharuskan pembayaran royalti dalam bentuk persentase dari pendapatan kotor atau bersih. Pastikan untuk menghitung dampak biaya ini pada keuntungan Anda.
  • Promosi dan Pemasaran: Pengeluaran tambahan untuk promosi lokal bisa mempengaruhi margin keuntungan, namun juga bisa meningkatkan penjualan.
  • Musim dan Tren: Permintaan produk kuliner bisa dipengaruhi oleh musim dan tren pasar. Mempertahankan fleksibilitas dalam menu atau strategi promosi dapat membantu memaksimalkan keuntungan.

Contoh Pengelolaan Keuntungan dalam Franchise Kuliner

Franchise seperti Sominer Group memberikan panduan komprehensif bagi mitra mereka untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan sistem manajemen yang terstruktur dan dukungan operasional, franchisee bisa fokus pada peningkatan penjualan dan efisiensi biaya. Dukungan ini mencakup pelatihan dalam mengelola stok bahan baku dan pengelolaan biaya operasional, yang membantu menjaga keuntungan bersih tetap optimal.

Kesimpulan

Menghitung keuntungan dalam bisnis franchise kuliner memerlukan perhitungan yang cermat dari pendapatan kotor, biaya tetap, dan biaya variabel. Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda bisa membuat rencana keuangan yang solid dan strategi bisnis yang efisien untuk memaksimalkan keuntungan. Pastikan juga untuk mempertimbangkan biaya royalti dan faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi profitabilitas.

Baca Artikel Lainnya